Aku lulus..????. MAMA.......... aku lulus ma
lihat aku lulus ma, memang benar aku ini anak mu yang paling pintar dan cantik
kan ma? Buktinya aku bisa lulus masuk ke universitas yang aku inginkan dengan
mudah ma. rkadang
Mama memandangiku dengan air mata dan berkata
dengan pelannya,” mama sudah yakin sayang jika kamu akan lulus karna kamu
adalah anak mama yang paling pintar, tetapi ingat ini adalah awal dari
semuanya, kamu bukan lagi anak SMA, tapi kamu akan menjadi MAHASISWA ingat ada
kata MAHA didepan SISWA”. Aku tersenyum mendengar mamaku.
Mamaku wanita cantik ini selalu menasehatiku
apapun yang kulakukan, dia bukannya hanya seorang mama buat ku, tetapi juga
seorang sahabat bagi ku, dia selalu ada dan bahkan tidak peduli sesibuk apapun
dia mengurus kantornya, selalu ada waktu untuk bersama ku, meskipun hanya
beberapa jam dalam sehari.
Aku bahagia sekali masuk di Universitas yang aku
inginkan tetapi aku sedikit khawatir dengan OSPEKnya yang biasanya selalu
dijadikan ajang balas dendam oleh kakak senior, apalagi aku sering nonton FTV
yang ada adegan kasarnya dalam OSPEK. Dan anehnya perasaan takut ini bercampur
dengan penasaran sama kegiatan itu. Tapi apa boleh buat aku harus ikut ospek
karena jika tidak papa bisa marah besar padaku. Bisa – bisa uang jajan ku
dikurangi setengah karena tidak ikut ospek, kan gak asik aku baru jadi
mahasiswa sudah kehabisan uang jajan oh tidak aku tidak bisa membayangkannya.
MAMA…… aku telat, aku bangun kesiangan, mama
antar aku ya karena aku tidak boleh membawa mobil taupun motor. Ia mama akan
mengantarmu sanyang. “akhhhhh ternyata orang sudah berbaris. Owh tidaaaaak mati
aku”. Aku segera turun dari mobil dan aku tidak bersalaman dengan mamaku karena
orang sudah mulai berbaris ketika aku datang dan tiba – tiba seorang panitia perempuan
dengan muka menyeramkan menghampiriku dan berkata. “stop dsni. Kenapa kamu
telat?”. “aaa mmmm aku bangun kesiangan karena tadi malam aku mencari bahan –
bahan ospek”.”alah alas an, bilang saja karena aku tadi malam begadang ia kan?”.
Suaranya keras sekali sampai – sampai telinga ku hamper saja pecah mendengarnya.
“maaf iya kakak senior, aku tidak tuli jadi bisa kecilkan suaranya?”. “terusss????
kamu mau apa? Sudah sana kamu ikut berbaris cepat. Dasar anak manja”.karena
sepertinya omonganku yang tadi sudah membuat masalah jadi aku terus saja
menurutinya tanpa harus berbicara lagi yang ada maslahnya bisa makin runyam. Setelah
upacaranya selsai ada lagi seorang panitia dengan wajah yang berseri
menghampiriku dan berkata. “dek bisa tolong turunkan tasnya?”. Karena suasana
hatiku tidak baik karena dibentak tadi jadi aku melampiaskannya ke orang lain “tidak
bisa”. “slow dek, kakak ini coordinator gugus mu jadi kakak tidak akan marah seperti
kakak perempuan yang tadi”. “owh”. Membosankan sekali ospeknya dan tidak jauh
beda dengan MOS di SMA ataupun di SMP dulu. Sama saja dan tidak lepas dari
modus kakak tingket yang mendekati adek tingket. Cerita lama. Aku berjanji aku
tidak akan tertarik dengan mereka bagaimanapun cara mereka menggodaku aku tidak
akn tergoda dengan kakak tingket yang modus atau hanya carper.
Dan setelah hal yang membosankan itu berakhir
akhirnya waktu menjelang sore dan waktunya yang kami tunggu akhirnya datang. Akhirnya
secepatnya aku bisa menghirup udara rumah. Aku menunggu mama ku di depan pintu
gerbang dan ternyata mamaku belum datang juga dan hari sudah semakin gelap,
bagaimana ini?. Kemudian lelaki yang mengaku koorditanator gugusku menghampiri
ku. “Belum pulang dek?”. “belum kq, aku sedang menunggu mama ku”. “sepertinya
hari sudah semakin gelap dek, sebaiknya kakak mengentarmu pulang saja bagimana?”.
“terima kasih, tetapi aku tidak tertarik dengan tawaran itu”. “ya sudah, jika
kakaq menawarkan diri untuk menemanimu sampai mamaqmu datang bagaimana?”. “sebaiknya
kakak pergi saja dari sini karena aku juga akan menolak tawaran itu, dan
sepertinya itu mobil mamaku sudah datang”. Kemudian aku meninggalkannya dan
berlari naik mobil. “MAMA…….. kenapa mam telat menjemputku?”. “maafkan mama
sayang tadi mama ke kantor papamu dulu untuk memberikannya berkas yang
tertinggal, katanya dia ada lembur malam ini”. “ya sudah, asalkan besok mama
tidak telat lagi menjemputku, untung saja besok terakhirnya ospek, sehari ospek
saja rasanya setahun apalagi berhari – hari rasanya akan seabad mungkin”. “hahaha
sayang kamu tidak boleh berbicara seperti itu, mama perhatikan tadi sepertinya
kamu sedang berbicara dengan seorang lelaki”. “ maksut mama apa?? Mengejek ku??
Sudahlah aku tidak ingin membahasnya lagi”. Kamipun sampai rumah, dan sesampai
dirumah aku langsung kekamar mandi, rasanya badan ku gatal semua karena harus
duduk dilapangan yang mungkin itu parkiran.
Keesokannya aku tidak mau mengulangi hal yang
sama jadi aku harus bangun pagi – pagi sekali agar tidak terlambat, dan aku
mulai berteriak memanggil mamaku, karena semua bahan ospek ku ada padanya jadi
aku harus mengganggunya untuk sementara waktu ini hihihi.
Hari ini aku tidak telat Yes!!!, tetapi, mati
aku, aku melupakan satu bahan ospek yaitu surat cinta, acchhh tidak bagimana
ini aku tidak mau dihukum karena tidak membuat surat itu, lagi pula untuk siapa
surat itu aku berikan? Tidak ada. Tapi bagaimana ini jika aku harus dihukum
karena hal itu. Tidakkk.!!!!!!. mmmmmm aku punya ide, bagaimana jika aku
meminjam kertas kepada kakak yang kemarin pasti dia memberiku, tetapi aku malu.
“kak ,kakak, korgus?”
“iya, kenapa dek?”
“aku boleh meminta 2 lembar kertas kq?”
“untuk apa dek?”
“aaa mmmm aku melupakan
salah satu bahan ospek yaitu membuat surat cinta kepada panitia yang disukai”
“ini dek bawa saja buku kaq,
kamu boleh menggunakannya, dan mengembalikannya kapan saja”
“terima ksih kak”. Tanpa berfikir panjang aku
langsung saja menulis surat cinta itu, tetapi tungg dulu, aku kan tidak tau
nama panitianya, haduch bagimana ii?.
Buku tersebut jatuh dan terbuka halaman pertama.
Yachh kok bukunya jatuh, hah? pratama ? Matematika?
Semester dua?.
Aku tau…!
Aku akan menulis surat cinta untuk kakak pratama
yang jurusan matematika, isi suratnya adalah “apa kabar kakak, terima kasihnya”.
Sudah beres akhirnya hari ini aku bisa pulang dengan tidak dihukum juga.
Ehhh tapi tunggu….!. terus hadiah yang aku buat
ini untuk siapa?, sepertinya aku harus memberikan hadiah ini untuk orang yang
sama juga, baiklah aku akan mencarinya ke aula gedung ini, siapa tau saja dia
ada, coba saja bisa pulang tanpa memberikan hadiah ini ke orang lain, kan sayang
gantungan kunci ematicon smile yang aku
beli ini, tapi taka pa lah sepertinya aku harus mencarinya.
Ah itu dia..!. langsung saja ku berikan hadiah
ini untuknya dan menjabat tngannya layaknya seorang adik yang berbakti kepada
kakaknya, dan hari itu aku juga berfoto berdua dengannya dan dia menandatangani
baju ospek ku sebagi tanda katanya dia juga memberiku nama facebooknya dan
memberikanku nomer telponnya.
Aku lega akhirnya aku bisa pulang dengan bahagia,
dan ntah apa yang beda dengan hari ini, rasanya sangat menjanggal dipikiranku,
tapi ntahlah apapun itu aku tidak peduli lagi. Mamaku datang lebih awal untuk
menjemputku hari ini, jadi aku tidak perlu lagi untuk menunggunya. Hari ini aku
lelah sekali aku langsung saja mandi dan istirahat karena besok aku harus
kembali kekampus untuk mengurus hal yang juga tidak aku mengerti.
Hari ini aku bangun tepat pukul 07:00 badanku rasanya sudah jauh lebih enak dari
kemarin, sebelum bangun dari tempat tidurku aku menyempatkan membuka HP yang
sudah dari kemarin aku belum membukanya, dan ntah kenapa aku kepikiran untuk
menghubungi nomer kakak korgusku untuk meminta petunjuk tentang kuliah, namun
aku sedikit malu, tapi bagaimana lagi, tidak ada yang ku hubungi selain dia,
aduccchhh kepala ku pusing, kemudian aku bergegas menuju meja makan untuk
sarapan. Seperti biasanya mama dan papa ku sudah pergi menuju kantor, dan hanya
aku berdua dengan pembantuku yang sudah lumayan lama bekerja dirumah ku ini.
Sepertinya aku memang harus menghubunginya?,
tetapi bagimana jika dia tidak membalas pesan ku?, mmm sebaiknya aku mencarinya
lewat facebook saja, bukankan kemarin dia memberika nama facebooknya. Dan mencari
namanya.
Ini dia facebooknya, akhirnya aku menemukannya,
dan tmbahkan teman. Beberapa menit kemudian dia mengonfirmasinya, ahh rasa
bahagia apa ini, kenapa aku bahagia. Dan dia mengirimiku pesan “hi adek, gk
kekampus?”.
“kekampus ngapain kak?”
“kamu tidak mengurus KRS mu? Atau mencari tau
tentang pengumuman?”
“apa itu KRS kak?”
“kartu rancangan study dek”
“owh itu, aku tidak mengerti bagaimana
mengurusnya kak”
“kakak akan membantumu, jadi
kamu hubungi saja kakak, bukankah kakak sudah memberikan mu nomer HP kakak”
“ia kak. Terima kasih”
Bagimana ini apa aku harus menghubunginya?,
tetapi aku malu, dan bagaimana jika dia tidak membalas SMS ku?. Hmmm ini
membingungkan. Setelah beberapa kali aku memutar dan berfikir akhirnya aku
memutuskan untuk menghubungi dengan langsung menelponnya.
Turttt……… turttt…….. turttt. “Halo assmualaikum
wr wb”.
“Waalaikum salam wr wb”.
“maaf siapa ini?”
“ini aku kaq, adek yang meminjam buku kemarin dan
memberimu hadiah”
“owh adek, ada yang bisa kakak bantu dek?”
“begini kak, aku sedikit bingung tentang
bagaimana mengurus KRS yang kakak jelaskan di facebook”
“owh itu dek, sekarang bisa kekampus dek?, kakak
akan jelaskan sekaligus menemani adek untuk mengurusnya”
“baiklah kak, aku akan kekampus sekarang”
“ya dek. Kakak tunggu”
Tuttt…ttuuutt. (Suara HP.nya mati). Perasaan apa
ini? Kenapa aku begitu deg – degan, sebaiknya aku harus siap – siap untuk pergi
kekampus. Tapi, Hari ni aku memakai baju seperti apa ya?, bingung..!. astaga
aku kan kekampus bukan pergi kencan, kenapa aku harus membingungkannya, tapi
ini pertama kalinya aku kekampus dan menjadi mahasiswa, sepertinya memakai rok
panjang di hari pertama kuliah asik juga, biar lebih kelihatan anggun.
Sesampainya dikampus aku langsung mencari berugak
tempatnya menunggu ku, dan aku melihatnya, perasaan apa ini? Kenapa aku begitu
deg – degan berada didepannya.
“hi dek”
“hi juga
kak”
“ayok kak tunjukkan bagaimana caranya mengurus
KRS yang kakak maksutkan tadi”
Kemudian dia membawa berkeliling untuk mengurus
KRS katanya, setelah itu aku tidak lagi canggung bersamanya, dan bahkan kami
semakin dekat, dan semua yang kulakukan dan bergabung untuk masuk diorganisasi
aku selalu mempertanyakan dulu dengannya, dia benar – benar menjadi seorang
kakak buat ku, aku mulai merasakan hal aneh bersamanya dan bahkan aku selalu
ingin bersamanya karena dia orangnya suka bercanda, baik, jujur. Meski terkadang
kejujurannya membuat ku sakit. Yaitu kejujurannya memiliki seorang pacar. Setelah
aku mengetahui dia memiliki seorang pacar aku mulai menjaih darinya, tetapi aku
akui aku mulai sulit untuk melupakannya, dan bahkan aku pernah berfikir untuk
merebutnya dari pacarnya, namun aku sadar aku tidak boleh melakukan hal itu
karena aku tidak ingin di tuduh merebut pacar orang dan karma itu berlaku lagi
nantinya padaku.
Aku tetap berhubungan baik dengannya sampai
ketika malam aku menghubunginya untuk sedikit bercerita padanya.
“kakak”
“ia”
“sedang apa”
“sedang pusing ini”
“temenin”
“males”
“owh ia sudah”. Aku begitu marah dengan jawaban
singgkatnya.
“ia dh ia maaf, ia kq temenin”
Karena aku masih dalam keadaan marah, akhirnya
aku meninggalkannya telponan dengan teman lamaku, dan akhirnya tertidur pulas,
tetapi aku bangun jam 2 dini hari karena mendengar sebuah nada SMS.
“brenti apa SMS sy, BOSEN..!! saya liat SMS mu”
Setelah ini aku tidak tau apa yang harus ku
lakukan, dan bahkan aku tidak sadar kenapa aku meneteskan air mata karena
membaca SMS tersebut, aku bingung dan sampai sekarang bingung, apa salah ku? aku
ingin meminta maaf tetapi kata – katanya sungguh mmbuat aku sakit malam itu,
seorang kakak yang bahkan aku kagumi dan aku sayangi mengirim SMS seperti
it,,? aku tidak habis pikir dengan hal itu, tetapi malam itu adalah malam
terburuk bagi aku, dan pertama kalinya aku menangis untuk cowok.
Jika aku diberi kesempatan untu meminta maaf
maka aku akan melakukannya dengan sebaiknya. aku hanya ingin berkata “maafkan aku” itu saja cukup kakak.
jika jodoh tidak kemana, jujur aku belum bisa melupakan mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar